Antara Ketulusan Hati dan Kebodohan
hati ini terlalu sabar untuk tersakiti kesekian kalinya, hal yang seperti itupun terjadi berulang kali. Pernah ku relakan dia untuknya, namun hati ini memang tak bisa di pungkiri. Ku coba untuk kembali bertahan untuknya, karena kenyamanan yang sangat luar biasa ketika aku di dekatnya. Aku berjuang berdiri sendiri mempertahankan perasaan ini,namun di sisi lain aku tau bahwa kemungkinan kecil untuk ku dan dia bisa bersatu. Tak pernah ku menyerah hingga rasa lelah menghampiri. Kepercayaan akan kuasaNya dan ketekadan yang sangat besar untuk memeprtahankan perasaan ini. Banyak yang berkata kalau ini adalah sebuah kebodohan, akan tetapi kebodohan itu kalah dengan ketulusan hati ini. Entah sampai kapan aku akan bertahan dengan semua kisah cerita cinta ini. Aku rela melepas dia untuk orang lain, namun aku tak rela melepas rasa kasih dan sayang ini untuk dia. Dia yang telah berbagi kasih sayang dengan orang lain. Aku sanggup menahan tangis dan sakit ketika melihat dia bahagia bersama orang lain, aku yang selalu mengerti akan keadaan, aku yang selalu ada ketika dia sedang kesusahan, dan aku yang telah membangkitkan semangatnya ketika dia terpuruk olehnya. Akan tetapi kenapa justru orang yang telah meninggalkan dia tanpa alasan, dan membuat dia terpuruk, yang selalu dia banggakan dan merasakan semua kebahagiaan itu??
Aku pernah berfikir kalau ini tidak adil !! Namun aku sadar akan semua itu, dan akupun pernah berfikir apakah ini adalah kebodohanku rela berkorban asal dia bahagia sedangkan aku sendiri tau, kalau dia lebih memilih orang lain, dan apakah ini adalah ketulusan hati?? menahan sakit demi dia yang telah mengabaikannya. :(